Kamis, 01 Maret 2012

indahkanlah senyum di wajahmu itu (ʃƪ´⌣`) (´⌣`ʃƪ)

dengarlah ini …
Kehidupan ini berlanjut.
Apakah engkau mengeluhkannya, memprotesnya, atau mensyukurinya, … kehidupan ini berlanjut.
Tapi engkau tak sendiri.
Ketahuilah bahwa di balik cadar keanggunan, atau tameng kegagahan, dan di balik semua keceriaan dan tawa lantang yang menggema dalam pergaulan yang popular itu, … sesungguhnya banyak tergelatak hati yang galau, yang tak bertenaga, yang letih dengan kepura-puraan, yang ingin berteriak seliar-liarnya, yang ingin berlari kencang membuta menghilangkan diri, dan yang ingin menangis sejadi-jadinya di tengah seramai-ramainya kerumunan.
Sesungguhnya engkau tak sendiri, maka kasihilah sesamamu sebagaimana engkau seharusnya mengasihi dirimu sendiri.
Sesungguhnya tidak mudah menjadi dirimu.
Orang di sekitarmu menuntutmu untuk memenuhi standar mereka tentang apa yang disebut berhasil, mecemoohmu jika engkau tak tampil seperti telah berhasil, menertawakan impian-impianmu, meragukan kesungguhanmu, dan menuntutmu menggembirakan mereka dengan menelantarkan kebutuhanmu untuk hidup damai dengan dirimu.
Kasihilah dirimu.
Janganlah memarahinya karena kesalahan yang tak disengajanya, atau yang dilakukannya karena ketidak-tahuannya.
Bersabarlah dengan kelambanannya dalam memperbaiki dirinya.
Bukankah engkau yang selalu mengatakan bahwa manusia itu tak sempurna? Lalu, mengapakah engkau memarahinya karena ketidak-sempurnaannya?
Dirimu itu paling membutuhkan kelembutanmu.
Apakah engkau tak merasa kasihan melihat upayanya untuk menggembirakan orang-orang tamak yang sombong, yang lebih kaya darimu, yang diharapkannya akan melebihkan pemberian kepadamu jika dia melebihkan tawa dan pujian bagi mereka?
Dirimu itu sesungguhnya telah letih melayanimu, yang banyak bermimpi tapi malas bertindak, yang banyak memprotes tapi mudah tersinggung, dan yang minder tapi sombong.
Turunkanlah suaramu sebentar, dan berbicaralah dalam nada suara yang lebih penyayang kepada dirimu.
Turunkanlah hidung dan wajahmu yang banyak mendongak untuk mengesankan rasa percaya diri itu, dan ramahkanlah wajahmu saat engkau melihatnya di cermin.
Berlakulah lebih jujur kepada dirimu.
Inginkanlah yang besar, tapi ikhlaslah melakukan yang sederhana dan yang dalam kemampuanmu untuk melakukan.
Bersegeralah melakukan yang kau rencanakan dan setialah mengerjakannya sampai selesai, agar dirimu mempercayai janji-janjimu kepadanya.
Duduklah lebih dekat dengan dirimu sendiri. Bersahabatlah dengannya.
Janganlah engkau membuatnya merasa tak kau butuhkan,karena kau sesali semua kekurangannya, sambil melupakan kelebihan dan kebaikannya.
Minta-maaflah kepada dirimu.
Dari semua yang paling membutuhkan permintaan maaf atas kesemena-menaan cara hidupmu, adalah dirimu sendiri.
Mudah-mudahan, dalam persahabatan yang ramah, penuh hormat, dan penuh kasih dengan dirimu sendiri itu, Tuhan mengutuhkanmu dengan dirimu sendiri dalam satu kesadaran jiwa yang semakin mulia dengan semakin bertambahnya usiamu.
Karena sesungguhnya, engkau dan jiwamu itu satu.
Tapi kesejatian jiwamu yang mulia itu, terbelah menjadi seperti dua bagian yang saling tak mendamaikan.
Karena, kesejatian jiwamu itu tak mungkin menjadi tetap utuh, dengan kau ijinkannya nafsu yang buruk sebagai pengganti dari tenaga jiwamu yang suci.
Maka, dekatkanlah dirimu kepada Tuhan, sedekat-dekatnya, dalam kemanjaan yang syahdu, dan dalam keharuan tangis jiwamu yang jujur.
Karena, di dalam kedekatan itulah engkau disucikan.
Karena, Tuhanmu tak mengijinkan apa pun yang kotor mendekat kepadaNya.
Jiwamu yang dekat dan manja kepadaNya, akan dibersihkan.
Dan di dalam kebersihan jiwamu itulah kedamaianmu tumbuh.
Sekarang … tundukkanlah diri dan jiwamu, dalam semesra-mesranya sujud di hadapan Tuhanmu yang merindukan tangis manjamu.
Wahai jiwa yang tenang … indahkanlah senyum di wajahmu itu.
Tuhanmu sedang memandangimu dengan penuh kasih.


(>͡ .̮ Ơ̴͡)

Farmakologi

FARMAKOLOGI
DASAR
• Tujuan
• Manfaat
• Pokok bahasan
• Pustaka acuan pokok
• Sistem Pembelajaran
• Penilaian
TUJUAN
Memberi bekal kemampuan kepada mahasiswa
tentang ilmu mengenai obat (farmakologi)
MANFAAT
Menjadi dasar pengetahuan bagi penatalaksanaan
terapi menggunakan obat (farmakoterapi),
pengembangan obat baru, dan pelayanan kefarmasian
pada umumnya
PUSTAKA ACUAN POKOK
• Goodman and Gilman, The Pharmacological Basis of
Therapeutic
• Katzung, BG., Basic and Clinical Pharmacology
• Rang, HP., Dale, MM., Ritter, JM., Moore, PK, 2003,
Pharmacology, 5th ed, Churchill Livingstone
• Lullmann, H., et al, 2000, Color Atlas of Pharmacology,
Thieme, New York
PENDAHULUAN
Obat ?
setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan
yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat
menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek
psikologis, fisiologis, maupun biokimiawi
Tujuan Pengobatan ?
Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan
penyembuhan (kuratif), simtomatik
Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan
kesehatan (promotif)
Kontrasepsi
Sumber-sumber obat
Tumbuhan ?
Kuinin, digitalis
Hewan ?
insulin
Mineral ?
kaolin, carbon
Mikroorganisme ?
Penisilin, eritromisin
Sintesis kimiawi ?
aspirin, parasetamol
Bioteknologi ?
Interferon, hormon, growth factors
Definisi Farmakologi
• Ilmu tentang obat(pharmacon danlogos )
• Ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan
organisme hidup
• Studi terintegrasi tentang sifat-sifat zat kimia dan
organisme hidup serta segala aspek interaksinya
Semula merupakan bagian dari ilmu fisiologi kedokteran
cabang ilmu kedokteran yang mandiri (th 1907)
mendukung pelayanan kefarmasian
Farmakologi untuk farmasis
Sejarah ilmu farmakologi
Dibagi menjadi 2 periode :
• Periode kuno (sebelum th 1700)
– Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat
􀃆 dapat dilihat di Materia Medika
– Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan
Mesir
– Claudius Galen (129–200 A.D.) 􀃆 orang pertama yg
mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik
berkontribusi seimbang dlm penggunaan obat
lanjutan
• Theophrastus von Hohenheim (1493–1541 A.D.), atau
Paracelsus 􀃆All things are poison, nothing is without
poison; the dose alone causes a thing not to be poison.”
• Johann Jakob Wepfer (1620–1695) 􀃆 the first to verify by
animal experimentation assertions about pharmacological
or toxicological actions

• Periode modern
Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental
tentang nasib obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat
organ dan jaringan
– Rudolf Buchheim (1820–1879) 􀃆 mendirikan the first
institute of Pharmacology di the University of Dorpat (Tartu,
Estonia) in 1847 􀃆 pharmacology as an independent
scientific discipline.
– Oswald Schmiedeberg (1838–1921), bersama seorang
internist, Bernhard Naunyn (1839–1925), menerbitkan
jurnal farmakologi pertama
– John J. Abel (1857–1938) 􀃆 The “Father of American
Pharmacology”, was among the first Americans to train in
Schmiedeberg‘s laboratory and was founder of the Journal
of Pharmacology and Experimental Therapeutics (published
from 1909 until the present).
Dikeringkan atau direndam dalam
alkohol atau minyak tumbuhan
Drug
(from French:
“drogue” – dried herb)
Sintesis obat, isolasi dari tanaman
Uji-uji (preklinik, klinik, toksisitas)
Dipasarkan
Sampai akhir abad 19, obat-obatan
berasal dari produk alam berupa
tanaman baik kering ataupun segar

MATERIA MEDIKA
(Observasi empiris)
FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL
(Hewan, jaringan, eksplorasi fungsional)
FARMAKOLOGI BIOKIMIAWI
(Tingkat subseluler)
FARMAKOLOGI KLINIK
(obyektif: farmakoterapi rasional)
FARMAKOLOGI MOLEKULER
(tingkat molekuler)
FARMAKOEPIDEMIOLOGI
FARMAKOLOGI SOSIAL
FARMAKOTERAPI
Perkembangan
PFearrkmeamkboalonggian
Ilmu Farmakologi

Pengobatan
Magic
herbal
Komersial
apoteker
Industri farmasi
Obat sintetik
Kimia
Produk alam
Struktur kimia
Kimia sintesis
Ilmu biomedik
Farmakologi
Patologi
Fisiologi
Biokimia
Biologi molekuler
Biofarmasetika
Farmakologi
Perkembangan Farmakologi
> 3000 BC
1600 AD
1800
1900
1970
2000
Cabang ilmu Farmakologi ?
• Farmakodinamika
• Farmakokinetika
• Farmakologi molekuler
• Farmakoterapi
• Farmakologi klinik
• Toksikologi
• Farmakoepidemiologi
• Farmakogenetik
• Farmakogenomik
• Farmakoekonomi
Peran farmakologi di bidang
kefarmasian
Pekerjaan kefarmasian ??
Pembuatan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengolahan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Peran farmakologi ?
Bagian dari kontrol kualitas, serta pengembangan
obat tahap praklinik maupun klinik
Sejalan dengan perkembangan pelayanan kefarmasian
Perkembangan kefarmasian dibagi 3 periode :
(orientasi pada pasien)
Patient oriented
(orientasi pada produk)
Product oriented
Sarjana farmasi
ditekankan pada
kemampuan
memberian pelayanan
pengobatan rasional
Sarjana farmasi
ditekankan pada
kemampuan meracik,
merancang bentuk
sediaan dan formulasi
Penekanan pada
pengobatan yang
rasional
Penekanan pada
pembuatan obat dalam
skala industri dan
distribusi obat
Penekanan pada
meracik obat
Periode I Periode II Periode III

Obat Organisme
hidup
farmakodinamika
farmakokinetika
-Pengaruh organisme hidup
terhadap obat
-Penanganan obat oleh
organisme hidup
-Studi tentang absorpsi,
distribusi, metabolisme dan
ekskresi
- Pengaruh obat terhadap
organisme hidup
- Studi tentang tempat dan
mekanisme kerja serta efek
fisiologi dan biokimia obat
pada organisme hidup
Farmakodinamika Farmakokinetika
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi
Obat di dalam tubuh mengalami proses ADME
Disposisi
Metabolisme

Bioavailabilitas Aksi Obat Efek Obat
􀀹Rute pemberian
􀀹Absorpsi
􀀹Distribusi
- Difusi
- Kelarutan lipid
- Ionisasi
- Ikatan depot
􀀹Metabolisme
􀀹Ekskresi
•Reseptor
- Hubungan
dosis-respon
- Antagonisme
-Efek samping
-Indeks terapi
-Perubahan perilaku
Farmakokinetika Farmakodinamika
OBAT (medicines, drugs)
• Sifat alami obat
Ada yang padat (aspirin, atropin), cair (nikotin, etanol), gas
(NO2) 􀃆 menentukan cara pemberian obat terbaik
Ada yang bersifat asam lemah atau basa 􀃆 akan
mempengaruhi nasib mereka dalam tubuh, karena
perbedaan pH di berbagai kompartemen tubuh akan
mempengaruhi derajat ionisasinya
• Ukuran obat
Bervariasi, dari sangat kecil (Li, BM: 7) sampai sangat
besar (alteplase, protein dengan BM 59.050) 􀃆 rata-rata
BM 100-1000 􀃆 akan mempengaruhi kemampuannya
berikatan dengan reseptor atau mencapai tempat aksinya
• Bentuk obat 􀃆 harus fit dengan reseptornya seperti kunci
dan gembok


>.<