Sabtu, 03 Maret 2012

HIPOVOLEMIA


HIPOVOLEMIA
a. Pengertian

  • Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
  • Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES)
  • Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES)
b. Penyebab
Hipovolemia ini terjadi dapat disebabkan karena :
(1) Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
(3) Perdarahan
c. Tanda-gejala Klinis
Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan hipovolemia antara lain : pusing, kelemahan, keletihan, sinkope, anoreksia, mual, muntah, haus, kekacauan mental, konstipasi, oliguria.
Tergantung pada jenis kehilangan cairan hipovolemia dapat disertai dengan ketidak seimbangan asam basa, osmolar atau elektrolit. Penipisan (CES) berat dapat menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme kompensasi tubuh pada kondisi hipolemia adalah dapat berupa peningkatan rangsang sistem syaraf simpatis (peningkatan frekwensi jantung, inotropik [kontraksi jantung] dan tahanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon antideuritik [ADH], dan pelepasan aldosteron. Kondisi hipovolemia yang lama dapat menimbulkan gagal ginjal akut.
d. Pengkajian Fisik
Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior.
Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.

Tabel. 1. Penurunan berat badan sebagai indikator dari kekurangan CES pada orang dewas dan anak-anak.
kehilangan-cairan-bb
Tabel. 2. Pengkajian perubahan pada hipovolemia
indikator-hipovolemia
e. Tindakan
(1) Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit
(2) Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik
(3) Rehidrasi oral pada diare pediatrik
Tindakan berupa hidrasi harus secara berhati-hati dengan cairan intravena sesuai pesanan / order dari medis.Catatan : Rehidrasi pada kecepatan yang berlebihan dapat menyebabkan GJK (gagal ginjal jantung kongestif)
(4) Tindakan terhadap penyebab dasar
f. Tanggung jawab Keperawatan
- Memantau tekanan vena sentral dengan cermat
- Memantau haluaran urine setiap 1 jam
- Mempertahankan keakuratan masukan dan haluaran cairan
- Menimbang badan setiap hari
- Menggunakan alat infus elektronik jika ada untuk mencegah kelebihan beban cairan
g. Riwayat dan faktor-faktor resiko
- Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal
- Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik
- Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
- Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites
- Hemorragia
- Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
h. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga
Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut :
(1) Tanda dan gejala hipovolemia
(2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping

Tidak ada komentar:

Posting Komentar